Pondok Modern Darussalam Gontor
Gontor...Pondok pesantren yang akan menjadi tujuan pendidikan anak-anakku. Ya... di pondok ini aku titipkan pendidikan mereka.Kenapa aku mengarahkannya ke Gontor ?
Yang pertama, karena basic pendidikanku hanya sekolah umum biasa, yang hanya menerima pelajaran agama seminggu sekali, dan itu hanya 2 jam pelajaran.
Jadi terus terang aku tidak bisa mengajari agama lebih banyak. Mau mengajari bagaimana... saat mereka duduk di bangku SD saja, akulah yang diajari oleh mereka.
Yang kedua, di zaman yang semakin modern ini, aku rasa semakin berat membimbing anak-anak menjadi generasi mandiri, berakhlaqul karimah, serta memiliki tanggung jawab yang tinggi. Dan di Gontor inilah mereka akan belajar itu. Bukan hanya tentang agama melulu, tapi juga pengetahuan umum, kreativitas santri, kemandirian dan tanggung jawab.Banyak orang yang salah paham tentang pendidikaan di pondok modern darussalam gontor ini. Kebanyakan orang mengira hanya dididik materi agama melulu, dan menanyakan, setelah mondok nanti mau melanjutkan ke Universitas mana dan nanti mau jadi apa ??????
Mereka mengira anak-anak lulusan pesantren tidak bisa kuliah di Universitas-universitas di Indonesia dan nanti hanya bisa menjadi pengajar-pengajar di Musholla saja.
Tidak sedikit, alumni Gontor yang diterima di universitas-universitas terbaik di Indonesia, bahkan mendapat beasiswa ke luar negeri. Di Gontor tidak hanya dididik menjadi pintar, baik dan benar, tetapi sebagai insan yang berguna dan berakhlak mulia. Jangan sampai menjadi insan yang menjual akhlak dan agama demi uang dan jabatan semata....
Jika nanti menjadi pengusaha, mereka akan menjadi pengusaha yang mendidik dengan cara Islam, jika menjadi polisi atau tentara, mereka akan menjadi polisi atau tentara yang mendidik. Begitulah seterusnya.
Sistem Pendidikan di Gontor
Gontor menggunakan kurikulum sendiri, yaitu KMI (Kulliyatul Mu'alimin Islamiyah).Kurikulumnya sudah diakui oleh pemerintah Indonesia, Arab Saudi, Mesir, Pakistan, Malaysia, dll.
Awal tahun ajaran baru di Gontor menggunakan kalender Hijriah, yaitu dimulai bulan Syawal.
Untuk Calon Santri lulusan SD/MI sederajat, masa belajar 6 tahun, sedangkan calon santri lulusan SMP/MTs, masa belajar 4 tahun.
Lalu apa saja materi yang diujikan ?
- Ujian Lisan atau syafahi, antara lain pyscho test, membaca Al Qur'an, Tajwid, dan Praktik Ibadah (doa-doa harian dan praktik sholat fardhu, sholat jenazah)
- Ujian Tulis, antara lain Bahasa Indonesia, Berhitung (Matematika Dasar), dan Imla' (dikte menulis arab)
Persiapan Masuk Gontor
Nah, selanjutnya persiapan apa yang harus dilakukan dalam membimbing anak masuk di Gontor ?Yang pasti adalah kekuatan tekad anak-anak dan orang tua. Terkadang anak-anaknya semangat, orang tua yang berat jauh dari anaknya. Sebagai orang tua, kita harus benar-benar ikhlas untuk masa depan anak-anak. Mereka harus belajar mencuci pakaiannya sendiri, mengatur kehidupannya sendiri.
Dan persiapan lainnya adalah belajar materi-materi yang diujikan nantinya.
Alhamdulillah, saat anakku kelas 5 SD, salah satu temannya mengajaknya belajar nyantri di pesantren Nurul Hikmah, yang memang khusus untuk melatih dan membimbing anak-anak yang melanjutkan ke pesantren, dan anak kedua aku ikutkan juga ketika kelas 3 SD. Alhamdulillah juga ternyata pesantren ini memberikan bimbingan belajar untuk menghadapi tes masuk Gontor, karena memang Ustad pengasuhnya adalah alumni Gontor.
Ternyata banyak anak-anak yang ikut bimbel disini, untuk persiapan masuk Gontor. Anak-anak semakin semangat lagi saat libur bulan Ramadhan, santri-santri Gontor yang berasal Jember ikut juga membantu ustad, mengajari para calon santri belajar. Selain materi ujian, anak-anak dipersiapkan juga mental dan kemandiriannya.
Dan akhirnya anakku dan calon santri pun menghadapi ujian, dan alhamdulillah anakku lulus tes penerimaan, dan ditempatkan di Gontor Putra 2, di desa Madusari, Siman, Ponorogo.
Sujud syukur atas karunia Allah, yang telah memberikan kesempatan kepada anakku untuk belajar di Gontor. Teman-temannya yang dari Jember, ada 7 anak yang ditempatkan di Gontor 1, dan 3 anak di Gontor 3, dia sendiri di Gontor 2.
Selanjutnya aku dan keluarga menuju ke Gontor Putra kampus 2, melakukan registrasi ulang, membantu menatakan peralatan di dalam lemarinya, dan belanja buku-buku.
Malam harinya kami tidur di Balai Penerimaan Tamu (Bapenta) untuk beristirahat, sedangkan anakku sudah berbaur bersama temannya, memulai membiasakan diri dengan suasana pondok.
Keesokan harinya, kami pun pamit pulang ke Jember. Kami pamit, dan membisikkannya sebuah harapan bahwa kelak dialah yang kami harapkan sebagai pembawa kesejukan di keluarga kami. Yang kelak membimbing kami menuju SyurgaNya. Menjadi insan yang amanah.
Kami kuatkan dan ikhlaskan untuk berpisah sementara dengannya, begitu juga dengan anak kami, ada tetesan air mata yang ia sembunyikan dan segera dihapus. Sambil berkata, kapan kesini lagi ? Kami jawab setiap bulan kami akan menjengukmu nak....
Sambil aku berdoa dalam hati, Semoga Allah senantiasa menjagamu nak....
Gontor, ku titipkan anakku....
Tags :
biaya masuk gontor, asrama pondok pesantren gontor, alamat pondok pesantren gontor, alamat pondok gontor, alamat pesantren gontor, alamat gontor, biaya masuk pesantren gontor, biaya masuk pondok pesantren gontor, biaya masuk ponpes gontor, biaya pendaftaran pondok pesantren gontor, bimbingan masuk gontor, cabang pesantren gontor, cara mendaftar ke gontor, contoh soal tes masuk gontor, daftar masuk gontor, daftar ulang gontor, foto gontor, foto pesantren gontor, info pendaftaran gontor
0 Komentar